'Uncontrollably' To Not Post It

Sabtu, 10 September 2016


I'm not trying to act to much about something, atau mungkin semacam spoiler dan sebagainya. I'm not actually the 'Kpop-something' lovers sih, but some of the drama's changed my perspektif about how people somehow act from the story that writers made for the story-line. And im really adore about how Korean people really made it. Dari semua drama yang aku suka, dan bahkan sampai membekas jadi sesuatu sebagai pelajaran (esh) adalah drama yang keluar di pertengahan bulan 2016 yang jatuh pada saat musim panas, Uncontrollably Fond. Awalnya ga curiga bakal sad ending, karena alur plot episode 1 sampai 2 ga kelihatan bakal seribet apa sampai ntar tamatnya. Well then, alur yang datar di awal memang kadang bohongin banget. 

Kim Woo Bim memang really made it, sejak awal aku tau dia main drama, karakter yang dia dapet memang (bisa dikatakan) kaya gitu, emang udah khas dia banget. Dan buat aku pribadi karakter kaya gitu kalau dibikin cerita lumayan kompleks karena pendirian dan omongan hati dia bakal sering banget sama dan sejalan tapi dia menunjukkannya dengan cara yang keras kepala, ini yang menurut aku jadi tantangan buat penulis. Suzy Bae yang jadi lead actress nya juga ternyata ngga menang tampang doang di drama ini, buat aku pribadi (yang beberapa orang aku tanyain gimana pendapat mereka beranggapan ga cocok meraninnya) tapi aku puas dengan akting dia yang dijalanin sampai 20 episode ini. Lalu ada juga second actor yang diperanin Lim Juh Hwan yang bener-bener kharismatik banget sepanjang aku nontonin dia akting, dan si Lim Ju Eun sebagai second actress yang (kalau info dari internet) sepanjang proses filming orangnya murah senyum dan menyenangkan banget, tapi giliran floor on the script atau pas udah masuk akting dia keren dan menurutku bisa banget bawain karakter itu dengan sangat baik.

Menurut aku pribadi, alur ceritanya yang bener-bener realistik dan pure as a human being, sangat nunjukin gimana manusia itu jalan dengan instingnya dan memang ga perlu ada palsu-palsuan dalam jalanin hidupnya. Si lead actor yang diperanin WooBin disini mengidap penyakit kronis yang berhubungan dengan otak. Penyakit ini memvonis dia hidup tinggal 3 bulan lagi ketika akhirnya seakan-akan semuanya datang ke dia dan dia harus beresin hal-hal yang salah dengan cara dia sendiri. Pemalsuan tabrak lari yang membunuh ayahnya lead actress yang sangat dia cintai, ayahnya yang ngga sadar kalau dia anaknya sendiri dan ikut memalsukan tabrak lari itu dengan menggunakan jabatannya sebagai jaksa tertinggi di Korea, ibunya yang ngga suka dia jadi artis besar korea padahal dulu sangat mendukung dia buat jadi jaksa kaya ayahnya, kisah romansa dia dengan lead actress bener-bener kompleks dan ga mudah buat dijalanin, dan masalah-masalah lainnya yang disuguhin dengan alur-alur yang pas banget kalau diikutin.

Jika diikutin plotnya, bakal kelihatan bahwa itu semacam hal yang harus dilakukan seorang manusia untuk membenarkan sesuatu yang seharusnya benar tapi selama ini salah, sesuai dengan keadaan dan cara dia. Bagusnya, disini (walau ini nyatanya kisah fiksi) karakter ini mendapat kesempatan untuk tahu kapan dia meninggal, dan dia mendapat kesempatan untuk memperbaiki hal-hal yang salah dalan hidupnya. Tapi bukan disitu poin yang bisa didapatkan, tapi dengan cara dia mengambil jalan untuk memperbaikinya, toh memang semua orang akan meninggal akhirnya tapi tidak dengan hal-hal yang sia-sia, itusih poin penting yang aku dapetin pribadi. Di cerita juga dibumbui dengan role play yang dibuat oleh lead actor dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Jika ditonton, penonton bakal dipenuhi pemikiran dan pendapat "kenapa sih harus kaya gitu? bukannya itu nyakitin ya?" "loh kok dia jadi kaya gitu?" "kasian banget anjir seharusnya kan bisa kaya gini, ga harus kaya gitu" tapi setelah nonton dan tau pilihan-pilihan lain yang ada, kesimpulan bakal muncul di masing-masing perspektif dan individu. Temen aku yang juga sudah nonton ini dan baru pertama kali nonton drama korea ikut memberi apresiasi dengan plot alur ceritanya.

Like I said before kalau aku ngga bermaksud spoiler, dan memang ga akan spoiler. Karena memang alur ceritanya terlalu panjang dan masing-masing person bakal beda naggepin maksudnya. So, aku saranin nonton dan ikutin alurnya. 

Some of people sometimes terlalu remehin hal-hal yang melodrama sih (karena ini menurutku melodrama dan ngga action sama sekali), well memang terkadang terkesan berlebihan dan terlalu manutin perasaan,  tapi kalau menurut aku pribadi sih, mencoba buat berbaur dengan banyak hal juga tidak salah. Kalau memang tiba-tiba disana ada orang yang aslinya keras kepala dan ga percaya bahwa happy ending is doesn't exist, then try to see and believe bahwa disana ada orang yang hidupnya terlalu bahagia dan apa-apa yang dia inginkan selalu ada tapi dia merasa bosan dan tidak pernah rasain hidup yang menantang, sama aja kan? Dan itu berlaku juga untuk sebaliknya, then try to be grateful, all-the-time.

And for a ratings, aku sedikit kaget juga kenapa rating ending nya 8,5%, ini ngga setinggi drama epic-epic lainnya. Tapi itu kembali lagi pada orang-orang yang nonton dan ngerti maksudnya. Buat aku drama ini juara, benar-benar menghabiskan air mata di 3 episode terakhirnya, bagaimana masing-masing karakter berubah pola sesuai dengan insting mereka masing-masing sebagai manusia. This drama is truly beautiful, realistic, and pure as a human being. Kamu bakal nemuin poin about learn life (the most important point from this story), family insting(father-mother-son), and love (even.. kalau menurutku bener-bener endless love huhu) dalam satu package cerita. 

Thank you so much for the writer, Mr. Lee Kyoung-Hee, wherever you are, hehe and for all the team filmed dan tentu saja buat para pemainnya yang keren-keren.

Happy watching if your interested. 
*And for the record, soundtrack-soundtrack nya juga rekomen.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS