Filosofi Kecil

Minggu, 21 Oktober 2012

Dalam suatu titik kehidupan, kita akan bertemu dengan kata 'pilihan' dimana satu-satunya jalan yang kita lewati adalah memilih. Selain itu, kita juga akan bertemu kata 'menyesal' dimana saat itu kita hanya bisa terus melanjutkan tanpa harus menoreh kata penyesalan. Dan yang menurut saya paling menakutkan adalah 'kesempatan kedua'. Kita diberi perjanjian untuk melakukan semua hal dalam hidup sekali, hanya sekali.
Bagaimana semua ini berlangsung adalah bagaimana kita melaksanakan.
Dunia ini terus berputar. Dan selama dunia ini berputar, posisi kita tidaklah selalu diatas, kita memang harus merasakan bagaimana rasanya dibawah. Terkadang saat dimasa kita berada dibawah, itu adalah masa dimana kita lebih banyak merenungkan diri, menjabarkan momen kehidupan kita sebelumnya dan memilah mana yang menurut kita pantas kita nilai, simpel saja, penilaian itu hanya; salah dan benar.
Saat kita dihadapkan pilihan diantara banyak pilihan. Lari bukanlah jalan keluar, diam bukanlah tindakan penyelesaian, tapi memilih. Walau kita semua harus menyadari bahwa memilih akan membawa cobaan baru, tapi itulah hidup. Kita seakan diberi tantangan setiap berada di puncak.
Apa yang kita lakukan dulu bukan 'kesalahan', aku tidak pernah setuju dengan kalimat itu. Aku lebih suka menyebutkan 'pembelajaran'. Tidak ada yang salah didunia ini, Tuhan tidak pernah melakukan kesalahan dalam mengaturnya. Kita hanya dituntut untuk belajar dan terus belajar agar tidak melakukan sesuatu yang sama. Karena kita adalah makhluk sempurna yang diciptakan Tuhan, kita memiliki akal yang luar biasa dimana kita dituntut untuk terus berpikir dan mencari tahu sesuatu yang bahkan bisa sekecil melekul hingga sesuatu yang besar menyerupai jagat raya. Kita diciptakan dengan sifat berperasaan dimana kita dapat merasakan sakit, bahagia, kecewa, terluka, marah, dll. Maka dari sifat itu kita bahkan tidak bisa dikendalikan, sehingga kita bisa menyebutnya,
"tidak ada yang sempurna kecuali Tuhan."
Terkadang kita tidak pernah mengerti bagaimana kita harus bertindak dan berubah. Maka yang kita lakukan adalah melakukan banyak tindakan yang menumpuk dan harus dipetanggung jawabkan di masa depan. Kita lupa kita siapa, kita lupa kita ini apa, kita lupa kita harus seperti apa.
Manusia oleh Tuhan diciptakan atas dasar untuk saling melindungi, menjaga, mempercayai, dan membantu satu sama lain. Bahkan sebagai manusia kita lupa apa yang menjadi amanat Tuhan pada kita. Mengapa bisa begitu? Apa yang terjadi pada kita?
KIta hidup membawa bekal dari orang lain. Orang lain memberi kita pelajaran pada kita. Kita diperkenalkan dengan dunia mereka yang berbeda dengan dunia kita. Kita disambut dengan sesuatu yang beda dari yang biasa kita temui. Pengalaman adalah guru paling manjur didunia. Karena tanpa teori dan rumus kita dapat langsung mempraktekkannya pada kehidupan kita.
Diri kita ini seperti pohon yang rimbun. Dari cabang satu maka akan muncul cabang-cabang baru dari cabang pusatnya. Dari kepribadian kita maka akan muncul tindakan-tindakan dan konsekuensi dari tindakan kita. Daun-daunnya gugur dan berubah setiap musim. Seperti banyak orang yang berbeda dan muncul lalu berperan dalam kehidupan kita. Pohon itu kokoh, tapi tetap saja dapat rubuh dimakan waktu dan dihancurkan oleh manusia lain. Seperti kita, yang dapat jatuh karena orang lain dan meninggal di akhir usia.
Bersyukur adalah kunci utama dalam kehidupan. Pikirkan saja bahwasanya kita hidup atas dasar kebaikan, atas dasar keajaiban bahwa kita dipilih Tuhan untuk merasakan pasang-surutnya menjadi makhluk yang bermain dalam pola yang rumit. Semakin kita dewasa menyikapinya, semakin dekatlah rasa bersyukur itu, karena apapun yang sudah terjadi dan yang telah mendewasakan kita, itu adalah kartu keberhasilan yang diberikan Tuhan. Seakan-akan kita selesai melewati ronde pertama dan masih akan terus kita dapati ronde berikutnya hingga finish.
"Kitalah planet yang hidup itu, Sophie! Kitalah kapal besar yang berlayar mengelilingi matahari yang membakar alam raya. Tapi kita masing-masing adalah juga sebuah kapal bermuatan gen-gen yang melayari kehidupan. Jika kita sudah membawa muatan ini dengan selamat ke pelabuhan berikut; berarti hidup kita tidak sia-sia. ―Jostein Gaarder(Penulis novel filsafat 'Dunia Sophie')
"Anda tidak bisa mengajari sesuatu kepada seseorang. Anda hanya dapat membantu orang itu menemukan sesuatu dalam dirinya." -Galileo Galilei (Filsuf dan Pakar Matematika Italia)
"Banyak orang takut mengatakan apa yang mereka inginkan. Itulah mengapa orang-orang itu tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan." -Madonna (aktris dan penyanyis AS)
"Pada saat saya berfikir bahwa saya telah belajar bagaimana hidup, sebenarnya saya telah belajar bagaimana cara untuk mati." -Leonardo Da Vinci (seniman Italia)
"Tidak ada waktu yang terbuang percuma jika anda menggunakan pengalaman dengan baik." -Rodin (seniman Prancis)
"Sesuatu yang kita hadapi tidak selalu bisa dirubah, namun kita tidak bisa mengubah sesuatu sampai kita menghadapinya." -James A. Baldwin (Sastrawan AS)
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS